Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Runtuhnya Hegemoni "Sang Penguasa Eropa"

21 Februari 2013   08:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:57 412 0
Raja eropa? Ya, julukan itu seakan pantas disematkan kepada klub yang paling fenomenal bukan hanya dalam hitungan dekade, namun juga abad ini karena prestasinya yang hampir tidak terkalahkan di semua kompetisi yang diikutinya dalam beberapa tahun terakhir ini. Jika ditambahkan dengan prestasi seorang pemainnya Lionel Messi yg 4 kali meraih balon d'or secara berturut-turut (pertama kali dalam sejarah), menambahkan daftar prestasi klub asal pulau catalunya tersebut. Hingga muncullah sebuah pertanyaan: siapakah yang bisa hentikan hegemoni el-barca?.

Sampailah pada akhir musim 2011/2012 dimana taktik jitu mourinho mampu meredam agresivitas mereka dan mengunci gelar la liga serta catenaccio ala roberto di matteo membawa chelsea merajai eropa setelah sukses "menhancurkan" barca di semifinal. Hal ini berbuntut dengan mengundurkan dirinya seorang Pep Guardiola, pelatih tersukses sepanjang masa, dan menyerahkan jabatannya kepada asistennya tito villanova.

Seiring dengan berjalannya waktu, El-barca sepertinya telah "back on track" dengan kemenangan-kemenangan yg mereka dapatkan baik di liga domestik maupun di kancah eropa, dengan meninggalkan real madrid, satu-satunya tim yang dianggap mampu mematahkan kedigjayaan mereka, dengan hampir 20 point membuat para pengamat yakin bahwa villanova akan mengikuti jejak pendahulunya membawa barcelona "menembus langit ketujuh".

Pada gilirannya, tim maupun fans barcelona dibuat senang dengan undian fase knock out liga champions eropa musim 2012/2013 yang menempatkan mereka untuk "hanya" menghadapi Ac milan, mantan raksasa eropa yang sedang labil dan hancur-hancuran pada awal musim, ditambah dengan fakta sejarah bahwa dalam 4 pertemuan terakhir ac milan tidak pernah memenangkan pertandingan melawan barcelona baik di camp nou, markas barca, ataupun di home base-nya sendiri yaitu stadion giuseppe meazza, san siro, milan menambah keyakinan segenap punggawa tim yang sebagian besar pemainnya merupakan lulusan akademi la masia itu.

Tibalah hari dimana keberuntungan tidak lagi berpihak pada mereka, tim yg "dipandang sebelah mata" mampu menjungkirbalikkan ramalan para pengamat sekaligus meruntuhkan hegemoni dan merusak keyakinan banyak orang dengan seolah mengatakan bahwa RAJA PUN MAMPU BERTEKUK LUTUT.

Terakhir, selamat untuk "kebangkitan kembali" i diavollo rosso dan semoga para punggawa el-barca sadar bahwa bukan hanya madrid yg bisa mengalahkan mereka. Salam Sportivitas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun