"harusnya.."
dia membisik tanpa suara
seperti sesalan sepanjang sejarah
: seorang perempuan pecinta
menghitung jatuh rinai hujan
menceloteh bayangnya
di cermin kolase
dia membisik
tetap tanpa suara
"harusnya..
tak kulakukan itu
mestinya acuhkan saja
sesuatu
yang tidak bisa kulihat
seharusnya
tidak melihatmu sama sekali
harusnya aku lari
tak bertindak
seperti tidak mendengarnya
atau
anggap tak terdengar.."
-- mestinya cinta tak perlu kudengarkan sama sekali --
bisik lirih lagi di ragunya
mungkin
dia
perempuanku..!?
.
Efvhan Fajrullah, 2014