Laporan CNN Indonesia, survey Nielsen Sport pada 2017 menyebut 77 persen penduduk Indonesia tertarik pada sepak bola terutama ketika timnas Indonesia berlaga. Bahkan selama pandemi ini, pada November 2020 penonton Liga Thailand terbanyak berasal dari Indonesia.
Inilah ironinya. Masyarakat Indonesia hanya duduk sebagai penonton. Di kancah internasional, timnas Indonesia belum meraup prestasi membanggakan, demikian juga klub-klub yang berlaga di kompetisi Liga Indonesia. Sejauh pengamatan saya, prestasi terbaik Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 pada 2013 silam.
Malahan, gelaran lebih banyak memperlihatkan konflik di dalam dan luar lapangan. Tahun 2015, Kemenpora pernah membekukan status PSSI yang disambut FIFA dengan sanksi penangguhan Indonesia, laporan Kompas.com. Sanksi itu dicabut pada 2016 silam.
Memang, jika diurut banyak, agaknya masalah di sepak bola Indonesia lebih panjang ketimbang prestasinya.
Presiden Joko Widodo pun angkat bicara. Tahun lalu, ia mengeluarkan Inpres 3/2019 tentang percepatan pembangunan pesepakbolaan Indonesia. Baru kali ini Inpres mengatur khusus satu cabang olahraga sejak Indonesia merdeka.