Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

De Javu at Manado

15 Juni 2019   01:38 Diperbarui: 15 Juni 2019   02:14 15 2
Dengan apakah kugambarkan cinta,
yang telah menghempaskanku ke pencarian,
bukankah segala sesuatu dimulai dari jeritan jiwa,
jadi beri aku makanan jiwa,
cepat !
karena waktu melesat bagai sebilah samurai.

Kembali dimana aku berada,
dimana langit terasa begitu dekat, dan hijau menyejukkan mata.
Kembali ke kebebasan jiwa,
dimana kata-kata berhamburan dengan dahsyatnya,
dan batin menjadi mata penanya.

Berlari ....
gambar2 berulang,
itu2 saja.
Pipa lurus melangit,
bulat,
komposisi2 saja.

Seperti anak kecil bercanda dengan warna,
seperti telaga bermain dengan riak,
dinamis,
Pergerakan penuh yang absurb,
Sungguh nafas kehidupan yang mengagungkan.

Di sini,
ditempat ini,
sekali lagi kudengar lagu hidupku,
disenandungkan seribu malaikat jiwa,
kupastikan hanya aku,
karena seratus mata jelas terbelalak,
namun hatinya buta tertutup anggun pagi.

Kembali ke peraduan,
dahaga yg tidak kunjung padam,
dimana kenangan adalah lukisan,
dan waktu kan selalu menjadi bingkainya (*)

[dipersembahkan untuk para sahabat jiwa]

DE JAVU [AT MANADO]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun