Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Jadi Pengusaha Sukses Karena Tak Punya PIN HP

25 Oktober 2013   10:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:03 630 2

Namun kisah inspiratif satu ini yang juga tak menyebutkan sumbernya , rasanya sangat bagus karena bernilai motivasi kewirausahaan yang aku suka dan sering sampaikan kepada paramuda.  Meski tidak diketahui apakah kisah ini berdasarkan kejadian yang sebenarnya atau fiktif, mungkin bagus untuk mengingatkan kita tentang prioritas dan memberi motivasi.  Supaya bisa dibaca oleh lebih banyak orang maka setelah aku edit seperlunya, berikut kisah inspiratif itu untuk para kompasioner.  Mohon maaf bila ini ternyata sumbernya dari anda atau sudah anda baca sebelumnya.

Seorang lelaki melamar pekerjaan sebagai office boy di sebuah Kantor Bupati.  Staf kantor bupati mewawancarai si lelaki dan minta membersihkan lantai sebagai tesnya.

"Kamu diterima," katanya, "Berikan PIN HP kamu dan saya akan kirim data yang harus kamu siapkan dan pemberitahuan kapan kamu mulai kerja." (aslinya yang diminta itu identitas HP dengan merek tertentu yang untuk tulisan ini kita ganti saja)

Lelaki itu menjawab: "Saya tidak punya blackberry, apalagi PIN HP."

"Maaf," kata si staf, "Kalau kamu tidak punya HP, berarti kamu tidak bisa diterima bekerja."

Lelaki itu pergi dgn harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan Rp 100.000,- di dalam kantongnya.  Lalu dia memutuskan pergi ke pasar untuk membeli 10 kg tomat.  Ia menjual tomat itu dari rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil melipat gandakan modalnya dengan melakukan kerjanya tiga kali sehingga bisa pulang membawa Rp 300.000.  Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini.

Ia mulai pergi bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x lipat tiap hari.  Setelah beberapa waktu, dia mapu membeli gerobak, lalu truk, dan akhirnya memiliki armada kendaraan sendiri.

Lima tahun kemudian, lelaki itu sudah menjadi salah satu pengusaha besar bahan makanan.  Ia mulai merencanakan masa depan keluarga, dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa.  Ketika ia menghubungi broker asuransi, sang brokerpun menanyakan PIN HPnya.  Lelaki itu masih juga punya jawaban yang sama dengan jawaban ketika ia ditolak bekerja dulu: "Saya tidak punya HP."

Sang broker bertanya dengan penasaran: "Anda tidak punya HP, tapi sukses membangun sebuah usaha besar.  Bisakah anda bayangkan, sudah jadi apa Anda kalau punya HP?!"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun