Ada Pangeran tampan berstola emas. Sepasang mata birunya sejuk membuai, teduh dan berkilau serupa mute delima yang menghiasi gigir mahkotanya. Sosok dari jauh itu selalu hadir dalam mimpi-mimpi malamnya. Lalu gadis puak bangsawan itu terobsesi dengan bunga tidur yang harum mewangi. Diwujudkannya afeksi itu ke dalam setiap liuk lafaz hidupnya. Sampai-sampai ia serupa sano.
KEMBALI KE ARTIKEL