gelinjang mungil sepasang tungkai
yang dibebat pepontoh
tiap sebentar bergerak kebas
iramanya satir
mengikuti jentera yang mati
Sudah sekalpa ia merunut
waktu yang tak terbilang
seperti mencari gelombang yang uzur
Dentuman nenova yang masih tertakar
masih menyisakan biliunan partikel
tinggal mengakar sebentar lantas layuk
Ia seperti tiang-tiang penyangga,
tiap sebentar lapuk
atau serupa rakit yang burai
Bukan sekali-dua ia menjauh
dari ning yang teduh
tapi, ia sudah menabur benih
di ranah para pendosa