Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Indonesiaku Bukan Negeri Pembantu

5 Juli 2011   09:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:55 159 1
Kasus demi kasus tentang kisah tragis para TKI (Tenaga Kerja Indonesia), sang pahlawan devisa negeri ini semakin menjadi. Perlakuan yang tidak manusiawi sampai pada tindak keji pembunuhan telah menjadi back story tersendiri di balik kisah-kisah sukses mereka. Perbudakan, begitulah kata-kata yang pas untuk menggambarkan tentang apa yang telah dilakukan oleh para majikan dari negeri seberang terhadap para TKI, saudara kita sendiri. Bukan hanya terjadi di satu negara arab tetapi di negara tetangga kita sendiri juga terjadi hal-hal yang demikian, ketidakmanusiawian. Arab Saudi menjadi negeri Timur Tengah yang paling banyak dikunjungi sebagai tempat berlabuhnya jiwa-jiwa para pahlawan devisa. Mereka pahlawan, kawan! Sudah seharusnya mereka mendapat perlakukan dan perlindungan maksimal dari pemerintah negeri ini. Bukan tim ecek-ecek yang yang harus turun tangan untuk mengatasi permasalahan yang tengah menjadi trending topic ini. Tidak, saya tak mau bersikap terlalu menyalahkan pemerintah. Negeri  seribu pulau yang elok akan alamnya ini tak butuh orang  seperti itu. Satu tindak nyata harus menjadi prioritas kita. Tak haruslah kita menunggu Ruyati-Ruyati lain yang bernasib sedemikian tragis. Tak perlulah kita hanya bisa duduk di depan TV menyaksikan berita yang begitu sukses menaikkan tekanan darah karena merasa harga diri negeri ini tengah direndahkan sampai ke titik nadir. Kita butuh aksi, volunteer, sukarelawan yang bersedia turun tangan ikut membantu menyelesaikan rantai problematika yang rumit ini. Rantai lingkaran setan yang ujung-ujungnya adalah pendidikan. Lalu siapa sukarelawan itu? Tanpa saling tunjuk, siapa lagi kalau bukan kita bersama?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun