Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Seks Bebas (Di) Antara Kita

26 Mei 2012   18:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:45 398 0
Sebenarnya saya malas tuk menceritakan tempat ini karena tempat ini sudah tidak lagi seperti yang dulu saat saya masih sering datang kesini. Masyarakat sekitar sini menyebutnya gunung walaupun menurut saya lebih pantas disebut bukit. Tak tahu kenapa setiap gundukan tanah kecil mereka sebut gunung. Tapi tak mengapa, mungkin karena di kamus bahasa Jawa tidak mengenal istilah bukit.

Saya menyukai tempat ini sejak saya masih kanak-kanak. Awalnya karena disini ada tradisi semacam ziarah setiap hari raya lebaran. Ya, di sisi sebelah timur gunung ini (saya ikutĀ  menyebut bukit ini gunung karena penyesuaian pada namanya) ada sebuah makam leluhur dan penyebar Islam pertama kali ke wilayah ini. Hampir pasti setiap lebaran kala itu masyarakat selalu mengajak keluarganya tuk berwisata ke sini. Dengan jauhnya akses ke kota besar bisa jadi tempat ini dulu menjadi tempat tujuan wisata favorit masyarakat tuk kawasan segitiga perbatasan tiga kabupaten.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun