Dia hanya seorang gadis remaja yang menangis saat kutinggal untuk PKL demi menyelesaikan kuliahku dulu. Seorang remaja cantik yang saat dihina dan diyakini banyak orang yang mengenalnya tidak akan pernah berhasil untuk mendapatkan satu bangku di perguruan tinggi sesuai harapannya, hanya bisa menahan amarah dalam hati dan melampiaskannya dengan derai air mata ketika bersamaku atau saat bersama ibunya. Di rumah tentunya, agar tak terlihat oleh teman-temannya.
KEMBALI KE ARTIKEL