Petang semakin memeluk Jakarta, perlahan memaksa mundur cahaya matahari menjauh, hilang entah ke sisi dunia mana. Yang pasti petang merebut kuasanya. Mulai menawarkan keindahan jingga, goresan artistik seni langit yang tidak dilukis tangan namun menjadi keluarbiasaan yang harus diakui tiada bandingnya. Berpadu dengan sebongkah cahaya pelangi di sudut Timur. Pencipta sungguh luar biasa bukan? Dia berbeda dengan petang, menggodamu dengan keindahan yang melelapkan kemudian menarikmu jauh dalam kegelapan hingga akhirnya matahari kembali berkuasa dengan hempasan cahaya hangatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL