Bagi beberapa calon penumpang, biaya sebesar Rp 2.000 (Dua ribu rupiah) sudah disiapkan sebelum memasuki pool. Namun beberapa diantaranya menggunakan uang tunai dengan jumlah yang melebihi pembayaran. Hal ini merupakan salah satu pemicu terjadinya antrean calon penumpang.
Selain memakan waktu untuk memberikan dan menghitung uang kembalian pada penumpang, petugas juga dipersulit dengan ketersediaan uang kembalian yang akan diberikan bagi penumpang.
Hal yang masih menguntungkan jika kembalian untuk penumpang dengan pembayaran tunai berlebih tersedia di kasir, jika tidak, petugas yang kebingungan mau tidak mau meminta calon penumpang untuk membayarkan dengan uang yang pas.
Hal ini memaksa calon penumpang untuk kembali mencari uang tunai dengan jumlah yang pas di dalam tas ataupun dompet mereka. Pencarian ini akan semakin memakan waktu. Tidak jarang, calon penumpang yang sudah mengantre pada akhirnya tidak bisa menaiki bus yang sudah tepat berada di dekatnya hanya karena uang kembalian belum diterima.
Pemandangan yang sangat berbeda terlihat di pool Transjakarta jurusan Kampung Melayu. Pengguna fasilitas umum Transjakarta dipermudah dengan adanya APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu), ada beberapa pilihan kartu yang bisa digunakan oleh konsumen.
Beberapa kemudahan yang bisa dilihat dari penggunaan APMK ini adalah tidak adanya antrean hingga memanjang dari calon penumpang, penumpang bisa berlomba dengan waktu untuk mengejar bus yang sudah semakin mendekat dan mengurangi intensitas ketertinggalan, bahkan penumpang yang ternyata sudah kehabisan saldo juga tidak akan menghalangi penumpang lain yang ingin masuk karena bisa keluar dari antrean dan menuju kasir untuk top-up saldo.
Kemudahan-kemudahan  penggunakan APMK ini juga berlaku untuk pengguna jasa Commuter Line. Dengan satu kartu, pemilik kartu dipermudah untuk pembayaran beberapa layanan fasilitas umum dan selain itu pemilik kartu bisa menyesuaikan pengisian saldo sehingga tidak perlu berdesak-desakan dalam antrian ketika akan top-up.
Dan keuntungan lain yang dapat dirasakan pengguna APMK adalah keamanan dan kenyamanan dalam transaksi. Kenyamanan dengan kesigapan dari tim-tim fasilitas umum dalam melayani dan membantu calon pengguna fasilitas yang menghadapi kesulitan dalam menggunakan APMK, serta keamanan dari kejahatan kriminal yang bisa dicegah dengan semakin minimnya jumlah uang tunai di dalam tas yang memancing pelaku kejahatan.