Entah apa mertua setiap kali memanggilku tak lupa diembel-embeli kata jurig. Awalnya aku tak peduli dengan sebutan itu meski belakangan arti kata itu kutahu sama dengan sebutan hantu. Aku bertambah heran mengapa mertuaku, walau sudah punya anak dua, tetap saja memanggilku jurig. Padahal dari sikap dan tutur katanya sangat santun. Dibanding dengan lima mantunya, boleh jadi akulah yang tergolong paling disayang.
KEMBALI KE ARTIKEL