4 November 2012 02:28Diperbarui: 24 Juni 2015 22:004981
Ketika memberi kuliah, saya biasakan menyisipkan pesan moral. Semacam pendidikan karakterlah. Sebagai contoh, jika mengirim pesan singkat pada Dosen, janganlah menggunakan bahasa alay. Lebay. Seperti, "aq" yang dibaca "akiu". Bukannya saya anti "pembaruan". Saya dukung dengan argumentasi dampak negatif penggunaan bahasa alay. Semisal, saya cerita, seorang mahasiswi mengalami sakit perut akut. Setelah diperiksa oleh tim Dokter, didapati serpihan tiang di perutnya. Diperoleh keterangan dari temannya, si mahasiswi melakukannya setelah menerima pesan singkat berbahasa alay dari cowoknya. "Tayang...jangan lupa makan tiang ya."
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.