Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Menerawang Jakabaring Setelah Pesta Usai

14 November 2011   07:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41 516 0
Ingar bingar pesta sudah dimulai. Jakabaring tengah menjadi perhatian. Kawasan yang 1-2 tahun lalu bukan-apa-apa tiba-tiba saja disulap menjadi komplek pertandingan olahraga berkelas internasional. Pengerjaan arena pertandingan dan fasilitas pendukungnya dikebut hingga hari-hari terakhir jelang pembukaan SEA Games ke-26. Dana ratusan milyar ditumpahkan untuk mewujudkannya.

Perhelatan SEA Games memang acara yang sangat penting, menujukkan kemampuan negara kita di pentas regional Asia Tenggara setidaknya dalam kemampuan menjadi tuan rumah. Nasionalisme masyarakat pun terpompa saat menyaksikan tim Merap Putih bertanding melawan tim dari negeri-negeri jiran. Tempik sorak suporter bergemuruh saat tim lawan terkalahkan.

Di balik kemegahan Jakabaring saat ini, timbul kepesimisan saya mengenai nasih kawasan ini kelak setelah pesta usai. Apakah kemegahan itu akan bertahan?

Marilah kita menengok Tenggarong dan Palaran, Kalimantan Timur yang tahun 2008 lalu menjadi ajang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional. Berita di harian Kompas setahun yang lalu menyajikan tulisan mengenai kemeranaan tempat tersebut setelah PON usai.

Paving block mengelupas, ruangan te- rasa pengap dan berdebu, sampah berserakan, tanaman liar dan alang-alang tumbuh dengan subur. Fasilitas kamar mandi di asrama atlet dibiarkan roboh.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun