Walaupun demikian, tanpa menampikkan persoalan santet, praktek ini tidak dapat dipungkiri
berkembang di masyarakat modern saat ini.
Tetapi, RUU santet yang mengemuka di DPR RI dinilai hanya sebuah dagelan oleh paranormal Ki Gendeng Pamungkas. Hal itu diungkapkannya dalam acara televisi "Bukan Empat Mata" yang dipandu Tukul Arwana.
Dia menilai, wacana RUU santet itu hanyalah dagelan semata. Pasalnya, anggota DPR RI itu berencana mempelajari persoalan santet itu hingga ke luar negeri.
Padahal, kata Ki Gendeng Pamungkas, santet itu merupakan budaya warisan nusantara yang harus dilestarikan keberadaannya.
"Jadi alasan untuk mempelajari santet hingga ke luar negeri itu, hanya alasan semata para legislator itu sendiri, dan hanya dagelan senayan semata,"ujarnya.
Ki Gendeng menjelaskan, jenis santet beraneka ragam dan setiap daerah memiliki santet tersendiri. Dia pun menyikapi terkait pembantaian sejumlah dukun santet sebelum reformasi yang berlangsung di Jawa Timur saat itu. Menurutnya, yang dibantai itu bukanlah dukun santet, tetapi ia merupakan korban manuver politik saat itu.
Dia mengatakan, masyarakat harus cerdas menyikapi santet sebagai budaya warisan nusantara. Santet sendiri, urai dia, itu tergantung penggunaannya apakah akan digunakan untuk kebaikan atau
Sebaliknya.
Ki Gendeng menganalogikan, santet seperti sebuah pisau, tergantung pengguna pisau apakah akan menggunakannya untuk kebaikan atau tidak. Apalagi, santet dapat digunakan dalam hal yang positif, salah satunya untuk penyembuhan suatu penyakit.