Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Ide 1 : Mari Budayakan Senyum

4 Mei 2014   02:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 52 0
Namanya Pak Sarip dan yang satunya adalah Pak Sarjono. Saya mengetahuinya dari papan nama yang terpasang di bawah jendela "box" Gerbang Tol Taman Mini. Tempat Bapak-bapak tersebut bekerja. Saya jadi hapal nama beliau dan wajah beliau yang selalu tersenyum dan semangat menyapa pengendara yang melewati gerbangnya, "Selamat Pagi!"

Dua kata sederhana. Namun, keluar dari mulut yang tersungging senyuman yang tulus dari hati. Sangat mengena dan memberikan efek yang sangat besar bagi saya dan istri saya yang duduk di sebelah.

Kami yang harus berangkat pagi dari rumah, siap menantang kemacetan, dengan semangat yang setengah-setengah. Apalagi jika hari Senin. Tiba-tiba merasa mendapat semangat baru dari kata-kata itu.

Kami jadi membayangkan mungkin Bapak-bapak itu berangkat lebih pagi dari rumahnya dibanding saya. Atau malah belum pulang dari semalam karena bekerja pada shift malam sampai pagi. Namun, mampu bekerja dengan semangat dan memberi semangat pada orang lain.

Coba anda bayangkan. Menjadi penjaga tol tentulah pekerjaan yang sangat membosankan menurut saya. Melakukan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang, dan harus tahan duduk berjam-jam. Saya mungkin tak tahan melakukan itu. Saya pun sangat sering melihat penjaga-penjaga tol lain yang menampakkan wajah lelah, cemberut, bosan, ngantuk, dan sejenisnya.

Namun, Pak Sarip dan Pak Sarjono secara konsisten mampu tetap menyapa setiap pengguna jalan yang melewatinya. Coba bayangkan. Kalau semua penjaga tol melakukan hal itu. Maka semua pengguna jalan akan mendapat tambahan semangat, yang tentunya efeknya akan luar biasa bagi mereka. Apa pun pekerjaannya.

Orang-orang Jakarta yang bekerja di pemerintahan akan bekerja dengan semangat, yang bekerja di kantor-kantor akan bekerja dengan semangat, dan tentunya kinerja pemerintah, perusahaan-perusahaan tersebut akan semakin baik, dan semakin baik pula negara dan bangsa ini.

Coba anda renungkan. Siapa pun kita. Apa pun pekerjaan kita. Jika kita mampu memaknai pekerjaan kita, melakukan dengan semangat, dan memberi arti dan manfaat bagi orang lain, sesedikit apa pun, akan berguna bagi bangsa ini. Bangsa ini memerlukan Pak Sarip dan Pak Sarjono lain, di setiap bidang pekerjaan.

Terima kasih Pak Sarip dan Pak Sarjono. Bapak-bapak mungkin tidak mengenal saya. Tapi, bapak-bapak pasti senang dan bangga bahwa apa yang Bapak-bapak lakukan sangat berarti bagi saya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun