Dalam sebuah transaksi yang sibuk di sebuah mall atau hipermarket, ada banyak pembeli. Mereka punya kasir berderet-deret. Tapi coba amati, kasir yang berderet-deret itu belum tentu dilengkapi dengan mesin EDC atau mesin kartu debit atau electronic data capture di tiap-tiap kasir. Akibatnya, beberapa kasir akan meminjam mesin EDC di kasir sebelahnya.
Biasanya mereka akan membawa kartu pelanggan ke tempat kasir yang ada mesin EDC-nya. Kalau saat itu ramai maka satu EDC akan dipakai oleh beberapa kasir alias beberapa pembeli pada waktu yang sama. Kartu-kartu debit beberapa pelanggan akan terkumpul menjadi satu. Kalau kartu-kartu itu tidak ada namanya, maka ada kemungkinan kartu-kartu itu tertukar ! Bahaya kan ? Anda tidak akan pernah bisa menghafal nomor kartu debit anda karena angkanya sangat panjang.
Saat kartu-kartu itu terkumpul di kasir, kemudian transaksi selesai dilakukan dan kartu dikembalikan ke anda, bagaimana anda bisa tahu pasti bahwa kartu debit itu benar milik anda, dan tidak tertukar? Amati dulu dengan teliti supaya anda tidak dirugikan. Kalau perlu tempeli kartu debit itu dengan stiker khas anda sebelum anda ke bank untuk meminta kartu baru yang ada nama anda.
Itu alasan pertama. Alasan kedua adalah sebagai nasabah anda berhak mendapatkan keamanan rekening anda dengan memiliki kartu yang ada nama anda. Dan pihak bank wajib, sangat wajib memenuhi rasa aman nasabah itu dengan memberikan kartu yang layak, yaitu kartu dengan nama nasabahnya, tidak hanya kartu dengan deretan nomor panjang!
Kalau bank tidak memberikan kartu dengan nama anda, kredibilitas bank itu harus dipertanyakan. Bank itu tidak cukup menghargai nasabahnya ! Bank itu TIDAK memikirkan keamanan rekening nasabahnya ! Bank itu menganggap nasabahnya hanya objek dagang TANPA NAMA ! Bank itu menganggap anda sebagai nasabah mass market atau nasabah massal, bukan nasabah pribadi !
Semua alasan itu penting, dan anda sebagai nasabah harus terlindungi, apapun alasan mereka !
