Pagi ini seperti biasa, aku mendengar bisikan hangat yang membuat tidur ku terjaga , “Ayo bangung, siap-siap buat ikut bantu Ayah kerja”. “Sebentar lagi”, gumam ku sambil memejamkan mata dan menarik selimut menutupi seluruh wajah ku. Aku melirik sebentar ke samping ranjang, ku lihat Ayah masih duduk di situ menunggu ku bangun, “Kalo nggak mau ikut Ayah berangkat duluan”, sambil beranjak meninggalkan tempat tidur. Aku langsung bergegas bangun dan menuju kamar mandi, meskipun masih ada perasaan ngatuk dan mata ini belum puas untuk terpejam. Ayah sudah menanti di depan rumah sambil menyiapakan peralatan yang dibutuhkan untuk hari ini, aku keluar rumah menuju halaman, dinginnya pagi ini masih terasa sampai menusuk ke dalam tulang-tulang ku. “Tolong bawakan peralatan yang ada di teras”, teriak ayah dari luar halaman, aku mengangkat semua perkakas itu lalu bergegas menghampiri ayah yang sudah menunggu di halaman depan.
KEMBALI KE ARTIKEL