Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Lita Ford, Ratu Rock N’ Roll Tulen

17 November 2011   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34 568 3
[caption id="attachment_149569" align="aligncenter" width="626" caption="BERJAYA - Lita Ford saat masih berjaya. (foto: htbackdrops)"][/caption] NAMANYA memang tak setenar Joan Jett ataupun Suzi Quatro. Apalagi jika dibandingkan dengan ratu blues rock, mendiang Janis Joplin. Namun, kiprah Lita Ford sebagai vokalis sekaligus gitaris rock cewek papan atas, rasanya tetap tak bisa dianggap remeh. Ya, Lita memang bisa dibilang telah memberi warna tersendiri dalam khasanah musik rock di era 1980 hingga 1990-an. Dia menjadi salah satu dari sedikit metal queen yang menjulang namanya, ketika itu. Bahkan, berkat jasa Lita juga, band-band rock cewek seperti Warlock, Vixen, ataupun Bangles mulai mendapat tempat di kalangan pencinta rock. Vokal Lita yang khas rock n roll, gitarannya yang yahud, serta aksi panggungnya yang atraktif membuat wanita kelahiran London, Inggris, 18 September 1958 ini disebut-sebut sebagai salah satu ratu rock n roll tulen di eranya. Apalagi, itu masih didukung dengan paras cantik dan sosoknya nan sensual. [caption id="attachment_149570" align="alignright" width="232" caption="TAK BISA DIPISAHKAN - Lita Ford dan gitar memang tak bisa dipisahkan. (foto: skarepwezt.blogspot)"][/caption] Tak heran, lagu-lagu Lita ketika itu pun banyak menjadi hits, seperti "Gotta Let Go", "Kiss Me Deadly", "Falling In and Out of Love", serta "Close My Eyes Forever", di mana dia berduet dengan rocker legendaris, Ozzy Osbourne. Di Blok M, ketika itu, poster-poster bergambar Lita pun begitu banyak dijanjakan, bersanding dengan poster-poster Bon Jovi, Poison, Guns n' Roses, atau Skid Row. Seingat saya, pose favorit Lita adalah saat dia bergaya dengan gitar warna pink-nya. Wajar, memang jika Lita cepat dikenal. Sebab, saat pertama kali mengeluarkan album solo, Out of Blood pada tahun 1983, Lita bukanlah "anak kemaren sore". Sebelumnya, bersama Joan Jett, dia sempat mengibarkan band The Runaways, yang juga digawangi Sandy West (drum) dan Cherrie Currie (kibor). The Runaways sempat Berjaya dengan lagu-lagu mereka seperti "Cherry Bomb", "Queens of Noise" atau "Death End Justice". Namun, lantaran perbedaan pandangan bermusik, Lita bersama Sandy West memilih berpisah dengan Joan Jett dan Cherrie. Konon, pangkal permasalahannya, Joan Jett memaksakan agar musik The Runaways lebih ke arah punk rock. Sementara Lita dan Sandy West ngotot mempertahankan musik The Runaways yang kental dengan warna hard rock. Sejarah mencatat, album Out of Blood memang tak terlalu sukses di pasaran. Begitu juga album kedua Lita, Dancin' on The Edge di tahun 1984, walau sempat melahirkan hits "Gotta Let Go". Nama Lita, sebagai solois baru benar-benar menjulang saat merilis album ketiga, dengan titel Lita di tahun 1988. Album ini juga mengukuhkan Lita sebagai rock n roll babe paling panas. Di album inilah, lagu-lagu seperti "Close My Eyes Forever",  "Kiss Me Deadly", "Back to the Cave", ataupun "Falling In and Out of Love"mendapat tempat di hati pencinta rock. Lagu "Close My Eyes Forever", bahkan sempat menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100. Sementara lagu "Kiss Me Deadly" menduduki posisi ke-76 dalam daftar lagu rock terbaik sepanjang masa yang dirilis stasiun televisi khusus musik, VH1. Seperti juga di dua album awalnya, di album ini, Lita menggitari sendiri total sembilan lagu yang ada. Bedanya, album ini memang benar-benar digarap serius, baik dari aransemen, materi lagu, serta sisi manajemen, di mana Lita dimanajeri langsung oleh Sharon, istri Ozzy Osbourne. Selain Ozzy yang tampil di lagu "Close My Eyes Forever", dari sisi musik, Lita menggamit dua personel band pengiring Pat Benatar: Don Nossov dan Myron Grombacher pada bass dan drum. Sementara pemain bass Motley Crue, Nikki Sixx, didaulat membuat lagu "Falling In and Out Love" yang menjadi hits. Lita juga melibatkan komposer rock, Mike Chapman, sebagai penulis lagu "Back to The Cave". Sekedar catatan, Champman pernah sukses besar bersama Suzi Quatro. [caption id="attachment_149571" align="alignleft" width="239" caption="MASIH AKTIF - Salah satu aksi Lita Ford di konsernya, tahun lalu. (foto: litafordonline)"][/caption] Selain bermain gitar dengan sepenuh jiwa, di album ini Lita juga benar-benar mengeksplorasi kualitas vokalnya. Mungkin Lita tak mau kalah saing dengan Joan Jett yang telah terlebih dahulu menjulang dengan "I Love Rock n Roll"-nya yang begitu melegenda. Hasilnya, sepanjang album, Lita berhasil mengeluarkan olah vokal yang benar-benar prima, selain tentu, jentikan gitarnya yang khas. Di lagu "Back to The Cave", Lita bernyanyi dengan vokal khas rocker, dengan suara serak-serak basah. Begitu juga di lagu "Fatal Passion", dan "Bluebarry". Sementara di lagu "Under The Gun"dan "Broken Dreams", vokal Lita terdengar mellow,lantaran bernyanyi sepenuh hati, meski tak juga terkesan cengeng. Lagu "Close My Eyes Forever" bisa dibilang sebagai masterpiece Lita,setidaknya di album ini. Dengan karakter vokal yang kuat, Lita mampu mengimbangi suara khas Ozzy, sehingga lahirnya sebuah lagu slow rock ballad khas lantaran perpaduan vokal apik keduanya. Terutama pada bridge, saat Lita berteriak, "....And when we sleep, would you shelter me .... In your warm and darkened grave?...... wuihhhh. Sahut-sahutan antara vokal Lita dan Ozzy pada reffrein juga menjadi keindahan tersendiri di lagu ini, selain melodi gitar Lita yang begitu menyayat pada saat interlude. Lita juga bisa bernyanyi ala rocker cewek yang kenes, di lagu "Kiss Me Deadly" dan"Falling In and Out Love". Setelah album Lita, cewek berambut pirang ini masih sempat berjaya di era 1990-an dengan melempar tiga album selanjutnya: Stiletto (1990), Dangerous Curves (1991), dan Black (1995) yang melahirkan hits-hits semodel "Only Women Bleed", "Shot of Poison", dan "Black". Setelah itu, Lita praktis vakum dari  ingar-bingar pestas rock dunia, setelah sebelumnya menikahi Jim Gillette, vokalis band heavy metal Nitro di tahun 1994. [caption id="attachment_149572" align="alignright" width="358" caption="BERSAMA KELUARGA - Lita Ford bersama suaminya, Jim Gillette, dan dua putra mereka: James dan Rocco. (foto: celebritybabies.people.)"][/caption] Baru, pada tahun 2009,  Lita kembali turun gunung dengan melempar album Wicked Wonderland. Yang menarik, di album ini, sang suami turut menyumbang suara.  Hebatnya juga, musik Lita di album ini jauh lebih lebih metal. Tak heran, salah satu lagu di album ini, "Betrayal" didaulat sebagai salah satu theme song di game Brutal Legend untuk versi Xbox 360 dan Playstation 3. Hingga saat ini, Lita juga masih rajin menggelar tur keliling Amerika Serikat. September lalu dia bahkan sempat menggandeng Skid Row untuk main di sejumlah tempat di Texas. Tahun ini, Lita yang bersama Jim dikaruniai dua putra: James dan Rocco juga sempat tampil di acara realty show Rock 'n' Roll Fantasy Camp, yang tayang di VH1. Long Live Lita, Long Live Rock n Roll!! Diskografi Bersama The Runaways 1976    The Runaways 1977    Queens of Noise 1977    Waitin' for the Night 1978    And Now... The Runaways Solo 1983    Out for Blood 1984    Dancin' on the Edge 1988    Lita 1990    Stiletto 1991     Dangerous Curves 1995    Black 2009   Wicked Wonderland

sumber: Wikipedia, Youtube,metalmaidens,nolifetilmetal,litafordonline

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun