Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kurayu Tuhan Sampai Tersipu Malu

15 Agustus 2012   13:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:43 200 1

ia mengerlip

kedua matanya

batang-batang cinta

terkelupas di antara

permohonan rindu

aku memandang

sederas sungai

sehangat kucuran air

di telaga kausar

ia malu-malu

seperti genit

kucubit asma

ia mengecupku

tersipu

inna shalati wa nusuki

wa mahyaya wa mamati

lillahi rabbil alamin

la syarika lahu

wa bidzalika umirtu

wa ma ana minal musyrikin

sesungguhnya salatku

hidup - matiku

hanya bagimu o tuhan semesta alam

ia tiada duanya

yang dari itu

ia perintahkan menyembahnya

dan aku takkan pernah

menduakannya

ia

aku

tersipu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun