Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Bikers Antre Bikin KTP Elektronik

16 Oktober 2011   04:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:54 96 0

SEORANG pria melangkah gontai keluar areal Kantor Kelurahan. Di tangan kirinya terselip secarik kertas putih, di tangan kanannya memegang kartu tanda penduduk (KTP).

"Wah, saya disuruh datang lagi besok, sekarang sudah panjang antreannya," tutur pria yang sehari-hari berjualan rokok disamping kelurahan itu, di Jakarta, Jumat (13/10/2011) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Di halaman Kantor Kelurahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, berjejal warga lainnya yang hendak membuat KTP elektronic atau E-KTP. Nomor antrean yang sudah dikeluarkan pegawai kelurahan sejak pukul 13.00 WIB, memasuki angka enam puluhan. Satu nomor dipakai untuk satu keluarga. Misalnya, satu keluarga yang mau membuat E-KTP ada dua orang, nomor urut yang diterima dipakai untuk dua orang.

Saya yang menerima surat panggilan Jumat siang, mencoba antre. No urut yang saya terima, 55. Saat saya datang, baru urutan ke-enam yang dipanggil masuk ke ruang foto digital. Jika satu nomor butuh tiga menit, berarti saya mesti menunggu sekitar 150 menit. Hemmm...

"Tutupnya jam empat sore pak," kata seorang staf kelurahan.

Tunggu dulu, itu untuk jadwal normal. Menurut staf yang lainnya, layanan pembuatan E-KTP mengikuti jumlah warga yang datang. "Setiap hari sekitar 120-150 orang, kami melayani sampai selesai, pernah sampai jam 22.00 WIB," kata pria berseragam celana coklat dan baju batik.

Dia bercerita, di wilayah Kelurahan Munjul ada delapan rukun warga (RW), sejak September 2011 hingga 14 Oktober 2011, baru rampung empat RW. Pihak Kelurahan menargetkan program pembuatan E-KTP rampung pada November 2011. "Tapi rasanya bisa molor sampai Desember," kata dia yang juga anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK).

Oh ya, prosedur pembuatan E-KTP dimula dengan menyerahkan surat panggilan di loket yang sudah disediakan. Lalu, warga menyerahkan KTP lama dan diberi nomor antrean. Setelah itu, jika sudah dipanggil mengikuti pemotretan digital, pemindaian sidik jari dan retina mata, serta tanda tangan elektronik. Sidik jari mencakup empat jari tangan kanan kiri, jempol kanan kiri, dan telunjuk tangan kanan kiri. Semuanya gratis!

KTP elektronik ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri untuk merapihkan data kependudukan Indonesia. Sudah tak ada lagi zamannya KTP ganda. Sistem data online mematikan praktik kepemilikan KTP di berbagai wilayah.

Proses pembuatan KTP elektronik berlangsung singkat, tak lebih dari lima menit. Tapi, antreannya bisa 3-4 jam. Kapan jadinya? ”Paling cepat Desember 2011 pak,” jelas seorang wanita staf kelurahan saat saya tanya, Jumat. Tapi ngomong-ngomong, di sela mengantre pembuatan KTP elektronik, saya menjumpai banyak pemotor yang melenggang tanpa memakai helm. Mungkin di benak mereka, jarak rumah ke kantor kelurahan tak lebih dari dua kilometer. "Kalau saya cuma 500 meter, jadi gak pakai helm gak apa-apa," kata seorang bapak.

Rupanya, pemahaman risiko kecelakaan lalu lintas jalan masih rendah. Padahal, kita semua tahu kecelakaan tak pernah mengenal jarak. Betul gak? (edo rusyanto)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun