Luka kaki Gina mulai pulih. (edo) WAJAH Gina, begitu kita sebut, menyiratkan rasa kesal dan muram. Gadis jebolan sastra Jepang itu, menceritakan duka yang dialaminya beberapa waktu lalu. Diserempet sepeda motor. Kisah Gina bermula pada suatu ketika dia dibonceng ibunya untuk membeli cindera mata. Anak dan ibu itu melaju dalam kecepatan normal. Tiba-tiba dari arah belakang muncul pemotor lain. Jarak mereka amat mepet. Gina dan ibunya terserempet. Jatuh. Pemotor asing itu melengos meninggalkan kedua wanita itu tersungkur. “Saya terluka di kaki kanan dan bibir. Mamah luka di dada kena setang motor,” cerita Gina dengan nada rendah kepada saya, di Jakarta, Selasa (7/2/2012) malam.. Ada sorot geram dan sedih di wajah Gina. Dia tak habis pikir atas perilaku pemotor yang menyerempet dan meninggalkan dirinya begitu saja. “Saya curiga, pemotor yang juga berboncengan itu mau menjambret,” tutur dia soal kejadian di Jambi tersebut. Butuh tiga hari untuk merawat luka di kaki kanan Gina. Biaya yang dihabiskan sekitar Rp 1,5 juta. “Biaya ditanggung kantor sih,” ceritanya. Hal yang disesalkan, tutur dia, perilaku pemotor yang ugal-ugalan. Sebagai korban, lazim jika Gina geram dan sedih. Kecelakaan lalu lintas jalan memang menyakitkan. “Pak Edo, aku juga kehilangan tiket, jadwal penerbanganku mundur karena harus dirawat, tiketku Jambi-Jakarta hangus,” kata gadis berusia duapuluhan tahun itu.
(edo rusyanto)
KEMBALI KE ARTIKEL