JALAN di Jakarta masih memilukan bagi pemotor. Pada 2011, dari sebanyak 1.008 korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan di wilayah Polda Metro Jaya, sekitar 79,36%-nya adalah pemotor. Jangan kaget yah, setahun sebelumnya, sebanyak 71,08%. Melonjak. Coba kita lihat data selanjutnya dari Polda Metro Jaya. Keterlibatan sepeda motor pada 2011 mencapai sekitar 80,39% terhadap total kejadian kecelakaan. Walah gede banget yah? Angka 2011 itu cukup memprihatinkan mengingat pada 2010, kasus kejadian yang melibatkan sepeda motor sekitar 70,40%. Boleh jadi hal itu karena jumlah pemotor mendominasi volume pengguna jalan di Jakarta dan sekitarnya. Jumlah sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya tak kurang dari sembilan juta unit, sedangkan jumlah mobil sekitar dua jutaan unit. Bisa jadi juga karena pemotor lebih ringkih dibanding pengendara mobil. Siroda dua lebih mudah tergelincir ketimbang siroda empat. Pengendara motor praktis lebih riskan terluka ketika terjadi benturan. Ada yang memilukan. Terjebak insiden kecelakaan lalu lintas jalan karena perilaku ugal-ugalan seperti kasus menerabas perlintasan kereta api. Tapi ada juga pemotor yang meregang nyawa lantaran menghindari lubang lalu terjatuh dan dilindas truk kontainer. Potret buram Jakarta. Pemotor memikul seabrek risiko. Pilihan hanya satu, terus waspada saat berkendara. Sekalipun sudah super waspada tetap terancam celaka, setidaknya sudah berupaya. Langkah pencegahan dimulai dari diri kita sendiri. (edo rusyanto)
KEMBALI KE ARTIKEL