PERNAH melihat korban kecelakaan lalu lintas jalan? Ada rasa penasaran, lalu berhenti sesaat untuk melihat. Atau memperlambat laju mobil dan motor hanya sekadar ‘menonton’ apa yang terjadi. Tak jarang akibat penasaran dan memperlambat laju kendaraan justeru menimbulkan antrean panjang. Peristiwa itu sempat saya saksikan, Sabtu (22/10/2011) siang. Para pengguna jalan berkerumun di pinggir jalan. Kemacetan dadakan pun tak terhindarkan. Mereka menonton kecelakaan yang terjadi di bawah, di jalan tol Jagorawi. Loh kok? Ya. Para pengendara sepeda motor dan angkutan umum yang melintas di jembatan tol ingin menyaksikan kecelakaan di jalan tol. Praktis kondisi jembatan menjadi karut marut. Sementara itu, di bawah sana, di jalan tol, tampak sebuah truk ukuran besar terguling di pinggir jalan tol. Muatannya bertebaran kemana-mana. Tampak ada truk lain yang menjadi tempat pemindahan barang yang berserakan. Tampaknya kecelakaan tunggal. Petugas patroli jalan raya sibuk mengatur arus kendaraan. “Coba itu bapak-bapak, ibu-ibu, terus berjalan supaya gak bikin macet,” sergah petugas patroli yang terdengar dari pengeras suara.
(foto-foto disini) Di belakang lokasi tergulingnya truk tampak antrean panjang. Maklum, banyak pengemudi mobil yang melambatkan laju kendaraannya. Arus kendaraan yang mengarah ke Cibubur dari arah Taman Mini Indonesia Indah, praktis macet. Upaya pak polisi mengimbau lewat pengeras suara tidak begitu manjur. Kemacetan akibat aksi menonton kecelakaan tak pernah surut. Tentu saja selama perilaku kita menuntaskan rasa penasaran tak pernah sirna. Walau, kadang tak banyak yang bisa kita lakukan terhadap para korban kecelakaan.
(edo rusyanto)
KEMBALI KE ARTIKEL