Dini hari jam dua pagi. Burung gereja itu terkapar lunglai tak berdaya di atas meja. Seluruh tubuhnya kaku, hanya paruhnya bergetar pelan dan dadanya berdegup cepat namun lemah. Aku berusaha meneteskan air di mulutnya, namun tampaknya ia terlalu lelah untuk mencecap bahkan setetes air pun. Tak memakan waktu lama untuk burung itu menghembuskan nafas terakhirnya.
KEMBALI KE ARTIKEL