Pernah suatu malam kulihat bintang, berkilau antara awan yang menutupi mereka. Seperti bintik yang mengisi kekosongan. Kekosongan dari hati yang lowong. Seperti itulah ku kenal dirimu. Dalam setiap bait puisi ku. Dalam setiap baris sajak yang ku serat. Semua mengisyaratkan kehadiran mu. Sebutir tanya. Apakah pernah kau menulisku dalam sajakmu. Dalam puisi mu.Â
KEMBALI KE ARTIKEL