Ia sempat melintas dekat Black Lives Matter Plaza, tempat massa rivalnya berkumpul merayakan kemenangan kandidat Partai Demokrat Joe Biden yang sudah mendapat suara elektoral 290, melampui 270 syarat kemenangan.
Sebelum bermain golf, Trump bahkan mencuit di akun twitternya "Saya menang Pemilu ini, dengan banyak suara'. Sebelumnya, klaim kemenangan juga berulang ia lontarkan. Misalnya, dini hari di pergantian hari setelah pencoblosan.
Klaim, Presiden ke-45 AS itu mengesampingkan masih terjadi proses perhitungan surat suara di berbagai negara bagian.
Ketika bangun di pagi hari Kamis, didapatkan suara untuknya tertinggal dari rivalnya seorang mantan wakil presiden. Ia uring-uringan. Ia melontarkan kemarahan kepada para gubernur dari Partai Republik. Ujungnya ia menyerukan setop perhitungan suara.
Trump menyebutkan bahwa telah terjadi penipuan. "Ini adalah penipuan besar-besaran di negara kita. Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Jadi kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan," katanya saat itu.
Seiring dengan itu, Trump mengatakan menyiapkan ahli hukum untuk menggugat negara bagian hingga Mahkamah Agung. Bersamaan itu rumor tanpa mendasar mulai liar berhembus. Misalnya, 30 orang pemilih dari partai republik dicegah masuk bilik suara. Di beberapa negara bagian, loyalis Trump turun ke jalan membawa senjata api.