Asap-asap rokok itu sedang tidak menari, tak juga lama terbujur kaku. Silih berganti menyapa hidungnya, mungkin juga bagian dari niat mereka untuk membuatnya tak betah berlama-lama duduk di sini. Tapi mereka tetap menahannya untuk ketidakpuasan jawab atas pertanyaan yang dibangun entah untuk apa. Sementara perih mulai terasa kian menusuk. Ia tak diberi makan.
KEMBALI KE ARTIKEL