Pasalnya, mantan mahasiswa IAIN AR-Raniry Banda Aceh ini mengaku, lebih senang memanfaatkan jejaring sosial untuk menjajakan diri berikut program perjuangannya.
"Twitter dan Facebook, merupakan media sosial yang sangat umum, dan banyak digunakan Masyarakat Pidie dan Pidie Jaya. Tidak salah, kalau pilih media ini untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud untuk menjadi wakil rakyat," kata Armiadi Kepada Kami.
Menurut Caleg No Urut 7 ini, di Aceh khususnya Pidie, dan Pidie Jaya sudah banyak yang mengunakan gadget yang bisa mengakses jejaring sosial.
Ia menuturkan, ada 70 persen orang Indonesia yang buka fb ketika bangun pagi.
Atas dasar itulah, menurut Armi kampanye melalui media sosial seperti Twitter dan fb efektif untuk membangun citra positif caleg.
"Saat ini, iklan untuk media cetak ataupun membuat alat peraga sangat tinggi harganya. Jadi, membuat alat peraga kampanye sih hanya semampu saja, sisanya Twitter dan fblah alternatifnya. Â Twitter dan FB bisa menjadi alat branding, apalagi saat ini kalau melihat branding melalui baliho, spanduk sudah sangat banyak, masyarakat sudah bingung melihatnya," ujarnya.
Menurut Armiadi, branding lewat Twitter dan Fb bisa menjalin hubungan juga secara personal dengan simpatisan, namun tentunya pesan yang disampaikan jangan sampai tidak sejalan dengan apa yang dilakukan di dunia nyata karena itu malah akan menimbulkan kecaman atau di bully nantinya.
"Jangan menggunaakan Twit untuk bicara tidak baik tehadap lawan. Ber-twitter itu sama dengan bersosialisasi terhadap publik dan konstituen. Saat ini berkomunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara tradisional maupun cara elektronik," ujar Edi panggilan akrabnya.