Dulu, guru dihormati di mana pun ia singgah. Di warung kopi ia ditawari minum. Di meunasah (berasal dari kata madrasah -- di Aceh, setiap kampung/gampong atau dusun harus memiliki sebuah meunasah), mereka adalah narasumber bila ada masalah yang harus diputuskan bagaimana proses penanganannya. Tapi zaman sudah berubah. Guru tak lagi semulia dulu.
KEMBALI KE ARTIKEL