"Mbak Edi bikin kue kering nggak? Aku mau pesen nih!" Begitu kira-kira suara seorang tetangga saya yang menelpon di nomer
simPATI Telkomsel saya beberapa waktu lalu. Saya pun menjawabnya begini
"waduh belum tahu ya mbak, nanti kalo saya bikin tak kabari wis!" Ehh teman saya tadi malah balas begini,
"bikinlah mbak, nanti Darryl saya yang jagain wis!" Walah ternyata tetangga saya itu sudah terlalu hafal dengan alasan saya. Darryl anak bungsu saya ini memang selalu menjadi senjata ampuh untuk menolak permintaan teman atau tetangga saya dalam hal membuat kue kering. Tapi memang begitulah adanya, saya sebenarnya paling malas bikin kue kering meskipun saya bisa membuatnya. Tidak telaten itulah mungkin faktor penyebab utamanya. Bikin kue kering itu khan butuh kesabaran dan ketelatenan karena bentuknya yang kecil dan mungil begitu. Sejak ada Darryl, makanya tambah malas pula saya melakukannya.
KEMBALI KE ARTIKEL