Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Catatan Perjalanan Sang Kapten (1. Surat Sihir)

25 Januari 2022   13:39 Diperbarui: 29 Januari 2022   22:32 374 5

Batavia adalah Amsterdam nya Asia. Terdapat kanal-kanal yang membelah kota. Dayung-dayung terdengar beriak-riak saat beradu dengan air jernih yang mengalirkan arusnya ke muara Sungai Ciliwung. Kota Batavia terlihat sibuk.Aktifitas kapal layar maupun tanpa layar dengan ukuran kapal lebih kecil hilir mudik sampai ditengah kota. Sepanjang 8 kilometer,  kanal utama tersebut membelah Batavia sampai di daerah dimana tempat peristirahatan megah milik seorang saudagar Belanda dibangun di Harmonie atau Batavia Baru.

Di utara atau didekat pantai terlihat pemandangan hutan bakau dengan beberapa areal terbuka untuk tambak ikan dan pohon-pohon kelapa berjejer seperti pilar pilar benteng pertahanan alami yang berdiri gagah menjaga kota. Masuk lagi ke selatan menyusuri sungai kearah hulu akan terlihat  bangunan elit dikiri kanan tampak  kokoh bernuansa putih dengan atapnya yang terlihat cerah berwarna merah bata.

Kanal utama sungai ditengah kota lebarnya mencapai 25 meter tersebut dikatakan sangat cukup menampung aktifitas warga kota. Melalui jalur air tersebut jugalah beberapa simpul aktifitas perdagangan dihubungkan. Termasuk juga terhubungnya tempat wilayah berdiamnya penduduk  pribumi dan orang-orang yang berasal dari Arab, Cina serta bangsa Eropa lainnya

Tidak ada kincir angin yang terlihat. Hanya nyiur melambai. Tidak ada pergantian 4 musim tetapi hanya musim panas yang membuat perasaan gerah saat mantel-mantel pakaian resmi digunakan. Musim lainnya adalah musim hujan diwaktu-waktu tertentu. Curah hujannya kadang sangat deras hingga air menggenangi selokan-selokan kecil depan rumah penduduk. Nyamuk mahluk kecil yang selalu berdengung dan sangat ditakutkan bangsa Eropa terbang dimerata tempat di Batavia terutama ditemukan banyak sekali didaerah pinggiran laut.

Terkadang penduduk asli terlihat sibuk menjala atau memancing. Anak-anak mandi berenang disungai dan dipinggiran ibu-ibu mencuci pakaian. Mendekati dataran  tinggi sebagian penduduk bercocok tanam dan bekerja membersihkan gulma diantara rumpun-rumpun padi. Tanaman pisang tumbuh subur dibentangan sawah. Pepaya, tebu juga terlihat tumbuh subur. Kerbau-kerbau besar berwarna hitam bertanduk lancip dikiri dan kanan kepalanya dipekerjakan di sawah seperti tiada lelah. Bau tanah gembur dan proses membusuknya rumput-rumputan diatasnya terasa sangat khas aromanya terutama disaat cuaca panas terik dan kemudian setelahnya lahan langsung diguyur hujan.

Air dari hulu yang bening segar dan kadang terlihat ikan-ikan tampak malu bersembunyi dibalik tumbuhan ganggang air yang seperti melambai-lambai untuk singgah .Juga dipinggirannya, bunga teratai ungu, pink dan lili air yg putih bersih bermekaran menampakkan pesonanya.  Tanah subur nan-hijau dan membiru saat terlihat dari jauh. Mooi Indie. Hindia Belanda yang cantik jelita sungguh benar adanya. Sungguh Hindia Belanda seperti lukisan alam yang sulit kulupakan.

Disini ada negeri yang kanopi hutannya seperti payung maha lebar melindungi tanahnya yang bertabur emas. Sungainya berliku, lebar dan dalam jika terlihat dari atas tampak seperti ular raksasa yang sedang tertidur menjaga tanah harapan. Semua bangsa datang kesana untuk mencari peruntungannya. Itulah kerajaan Sambas Darussalam di pulau Borneo yang juga mahsyur dengan kekuatan armada lautnya.

Sabtu pagi yang cerah di Batavia, 17 Agustus 1811.

Tertanda 

Letnan Jenderal Sir Samuel Auchmuty


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun