Disebut unik dan praktis, karena dalam sistem pembelajaran kursus di Pare, terdapat spot-spot area tertentu dimana siswa diwajibkan menggunakan bahasa inggris dalam kesehariannya, sejak bangun hingga menjelang tidur dengan pemakaian bahasa daerah/bahasa Indonesia seminimal mungkin.
Seperti halnya kampung-kampung Jawa lainnya, kampung Pare merupakan kampung tradisional yang sehari-harinya menggunakan bahasa daerah dan kental dengan adat istiadat Jawa. Kegiatan masyarakat banyak bernuansa Islami dan terdapat pondok-pondok Pesantren di sekitar Kampung Pare. Toleransi hidup bermasyarakat, mengedepankan norma dan hukum, sopan santun serta tata krama masih dijaga ketat di Pare. Dan bagi Anda-Anda yang akan datang ke Pare, hendaknya memperhatikan masalah ini.
Nama Pare sebagai “Kampung Inggris” ini tidak lepas dari jasa-jasa dan kiprah Bapak M. Kalend Osen, yang merupakan pendiri tempat kursus tertua di Pare, yaitu Basic English Course (BEC) yang terletak di Jl.Anyelir Dusun Singgahan Desa Pelem. Konon menurut cerita dari berbagai sumber, para pendiri lembaga kursus di Pare adalah murid-murid beliau, namun juga ada beberapa pendatang yang mendirikan lembaga kursus di Pare. Para murid-murid Bapak Kalend (Mr.Kalend) dan beberapa pendatang inilah, yang menjadikan Pare lebih majemuk dengan beragam metode pembelajaran dan mempunyai andil besar untuk penyebaran daerah kursusan di Desa Tulungrejo dan Pelem.
Yang belajar di “Kampung Inggris” ini bukan hanya warga sekitar daerah Pare saja, namun justru banyak orang yang berasal dari luar daerah Pare yang menuntut ilmu disini. Dalam setahun ada ratusan bahkan ribuan, berdatangan para pelajar dan masyarakat umum dari berbagai latar belakang Suku, Ras, Agama, Bahasa dan Antar pulau seluruh Nusantara, bahkan beberapa turis asing, semakin memantapkan Pare sebagai tempat wisata bahasa untuk mengisi liburan dan waktu senggang menjadi lebih berguna.
Ekstrak: http://www.facebook.com/pages/Groundbreaking-IELTS/155422321144333