Kasus guru cubit siswa yang berakhir dengan vonis di pengadilan telah menyita perhatian kita akhir-akhir ini. Nampaknya, dunia pendidikan di tanah air kembali menghadapi persoalan
rectoverso yaitu kasus baru citarasa lama. Suguhan media dengan pemberitaan yang diskursif dan bombastis seakan-akan menggambarkan kondisi pendidikan di institusi sekolah telah sedemikan menakutkan. Tak pelak, pelbagai pendapat bermunculan terkait pro dan kontra terhadap guru yang telah resmi menjalani proses hukum. Sebagian pihak memberikan apresiasi kepada orang tua yang melaporkan guru dengan beralasan bahwa guru juga tidak
immune menjadi pelanggar hukum. Sebagian lagi menilai tindakan orang tua tersebut terlalu arogan dan berlebihan sebab ikhwal pencubitan siswa bertujuan untuk mendisiplinkan bukan menganiaya.
KEMBALI KE ARTIKEL