ketika aku mendengar alunan irama damai pada malam natal
senyatanya aku melihat ketelanjangan dunia yang remuk redam
berbeda dengan sebungkah harapan perdamaian yang dikotbahkan
- aku melihat bayi merah lahir di kolong jembatan
- aku menyaksikan kaum duafa di puing-puing gubuk derita
yang terkena pelebaran jalan untuk toko serba ada
- aku membaca berita anak jalanan menggelepar disambar mobil
apakah mereka tidak berhak hidup seperti kita ?
- aku melihat gelandangan kumuh berpakaian lusuh
sementara aku harus cepat berpakaian untuk pesta natal malam ini
apakah hanya kita yang berhak berpakaian ?
- aku menyaksikan rumah sakit yang menolak pasien
dan antrian panjang untuk mohon keringanan biaya
mengapa mereka tidak berhak menikmati pengobatan ?
- ketika seorang kakek menyusuri lorong gelap
untuk sekedar terlena di dalamnya
mengapa tidak ada tempat berlindung di hari tua ?
damai natal tidak mengendap di bawah pohon cemara
damai natal tidak terpancar dari pesta pora
natal memanusiakan hidup sesama
itulah arti natal yang sesungguhnya
KEMBALI KE ARTIKEL