Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif

Bike for Dummies...Cara Bersepeda pada Setiap Kondisi dan Keadaan

14 Februari 2011   18:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35 2842 0
Banyak teman yang saya ajak untuk mulai bersepeda ke kantor mengatakan bahwa mereka belum cukup kuat atau trauma karena pernah merasakan kelelahan yang sangat ketika mencoba untuk bersepeda ke kantor.

Berdasar pengalaman yang saya rasakan, memang pada mulanya saya mempunyai perasaan yang sama, tetapi setelah menjalani hampir setahun maka saya sudah dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya bersepeda jarak jauh itu mudah, tidak perlu fisik seperti olahragawan maupun persiapan yang serba wah.

Saya sudah buktikan ketika tempohari saya sempat berhenti bersepeda selama 2 bulan karena cuti dan sakit, saya bisa memulai lagi kegiatan bersepeda rutin ke kantor lagi tampa perlu latihan perlahan-lahan. Dan sekarang dibulan puasa saya juga bersepeda tampa perlu terlihat seperti orang yang mau mati lemas.

Makanya saya tergerak untuk menulis sedikit masukan, semoga bisa menjadi acuan bagi kawan-kawan yang ingin bersepeda secara rutin ke kantor ataupun ke tempat lainnya.

Basic Theory

Bagi yang tidak suka bertheory, bisa melewati topic ini dan melanjutkan ke topic berikutnya, tetapi bagi yang ingin mengerti latar belakang dari penjelasan yang saya akan paparkan, mudah-mudahan ini bisa memberi tambahan pengetahuan sehingga penjelasan saya bisa di nalarkan.

Berhubung basic saya adalah design engineer, maka saya akan kaitkan paparan saya dengan theory mekanikal yang saya terima di bangku sekolah.

Sepeda sebenarnya sama saja dengan motor ataupun mobil, cuma satunya digerakkan oleh mesin sementara yang satunya asli digerakkan oleh tubuh manusia. Dimana prinsip utamanya adalah merubah putaran menjadi gerak maju (maupun mundur di mobil)

Bagi peralatan yang merubah putaran menjadi gerak, ada dua hal pokok yang selalu diperhatikan yakni torque dan RPM (Rev per Minutes).Secara mudahnya, torque adalah kekuatan ayunan sedangkan RPM adalah kecepatan putaran dalam per menit.

Bagi yang biasa mengemudikan kendaraan, mungkin pernah merasakan pada waktu mendaki karena lupa memindahkan gear (persnelling) ke yang lebih rendah, maka tiba-tiba terasa mobil tersendat. Pada saat itu sebenarnya torque dari mesin sudah tidak kuat lagi sehingga menyebabkan mesin tersendat.

Sama dengan di sepeda apabila anda lupa memindahkan gear ke rendah pada saat mendaki, maka akan terasa kaki tidak kuat lagi untuk mengayuh dari sepeda, maka apabila tidak sempat pindah gear lagi atau gearnya sudah yang paling rendah maka terpaksa kita turun menuntun sepeda.

Pada saat kita mengendarai kendaraan pada jalan yang datar dengan gear yang rendah kemudian kita menginjak pedal gas mendalam, maka akan terdengar suara mesin yang meraung dan di tachometer mobil kelihatan nilai RPM yang naik.

Hal ini sama saja dengan menggunakan sepeda di jalan datar dengan gear rendah dan kita kayuh pedal dengan cepat. Maka karena ringannya kayuhan, sehingga pedal bisa terputar dengan cepat. Jadi kesimpulannya untuk di sepeda torque itu bisa disamakan dengan kekuatan kaki untuk mengayuh pedal sedangkan untuk RPM di sepeda bisa disamakan dengan kecepatan kayuhan kaki di pedal.

Bagaimana Memulai

Sekarang kita menuju ke inti persoalannya, bagaimana kita bisa memulai bersepeda ke jarak yang cukup jauh dan menanjak kalau kita bukan atlit, atau bahkan mempunyai berat yang berlebih. Rahasianya sebenarnya terletak pada memanfaatkan RPM dan Torque dengan tepat.

Untuk ini maka kita perlu tahu potensi RPM dan torque yang kita miliki sehingga kita bisa menggunakannya dengan efektive dan efisien, mudahnya adalah kita mesti mengetahui ketahanan napas dan kekuatan otot betis dan paha kita. S

ebelum saya terangkan cara mengetahui atau mengukur ketahanan napas dan otot betis dan paha kita, maka saya perlu mengingatkan lima hal yang mesti kita perhatikan sebelum kita melakukan bersepeda secara rutin.


  1. Pastikan kita mempunya sepeda yang tepat, karena menggunakan type sepeda yang salah tidak akan berhasil.(seperti menggunakan sepeda downhill untuk jalan raya)
  2. Pastikan sepeda kita telah di stel dengan tepat terutama untuk ergonomisnya (karena ergonomi yang salah bisa mengakibatkan cedera)
  3. Pastikan kita mengetahui teory keselamatan yang dibutuhkan untuk bersepeda pada jalur yang dipilih, seperti cara membelok pada jalan raya dan peralatan standard keselamatan yang akan di pergunakan.
  4. Pastikan kita memulai sepeda dengan posisi yang betul karena posisi yang salah bisa mengakibatkan cedera dan kelelahan yang tidak perlu. Dalam hal ini ada 2 hal pokok yang perlu diperhatikan yakni posisi duduk dan posisi kaki di pedal.Untuk posisi duduk mesti seimbang beban yang di bebankan ke bahu dan ke badan, dan untuk posisi kaki di pedal mesti di sejajarkan antara tumit dan titik tengah pedal.
  5. Pastikan kita familiar dengan pemindahan gear depan dan belakang sepeda karena itulah transmisi dari kendaraan kita(sepeda) InsyaAllah nanti saya jelaskan ke lima hal diatas secara mendetail pada artikel lainnya
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun