Wati masih saja memperhatikan celanaku yang kotor karena tanah. Sedang aku sudah mulai tak memperdulikannya. Sebab ada yang lebih menarik dari sekedar celana kotor, pikirku. Perhatian kamu, Wati. Perhatian yang sudah beberapa kali kudapatkan darimu. Perhatian yang sempat membuat Rudi marah padaku.
KEMBALI KE ARTIKEL