Kuharap musim panas ini dapat menguapkan duka. Seperti air yang hilang tak berbekas di alas. Nyatanya duka itu masih betah mengisi rongga rongga sel tubuhku. Terikat dalam setiap sel darahku. Terbawa ke setiap jengkal tubuhku. Membekas seperti garam laut yang tertinggal di ruas ruas bambu.