Desir suaramu seperti loncatan peluru. Keluar satu persatu dari senapan mesin otomatis. Terus menerus menuju ke kepalaku. Tepat mengenai otak kananku. Mengisi ruang imajinasi dan emosiku. Memenuhi lamunanku. Seperti membentuk kalimat konseptual yang menggebu. Katamu, "Aku padamu."
KEMBALI KE ARTIKEL