Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Pastor dan Kakek Katarak

28 Juni 2014   17:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:25 97 4

Sudah hampir satu jam kami berjalan. Saya dan kakek tua bermata katarak. Dalam udara dingin petang hari, peluh tetap membasahi baju saya, tetapi tak apa-apa. Sudah setengah perjalanan mencapai kampung Rema di ujung Selatan Kecamatan Tana Wawo, tujuan kami. Daerahnya memang cukup terpencil, tepat di atas sebuah bukit tinggi, di perbatasan kabupaten Sikka. Dari puncak, kita bisa melihat keseluruhan wilayah Paga, Maulo’o, Watuneso, hingga Wolowaru di Kabupaten Ende sana. Saya memang memilih jalan kaki ke sana. Pertama, karena jalan menuju kampung belum beraspal, terjal, sempit dan licin saat musim hujan begini. Akses kendaraan yang agak lancar melalui jalan rabat hanya sampai di beberapa kampung sebelumnya, Gaikiu tepatnya. Alasan kedua adalah saat saya turun ojek di Gaikiu, petang datang menjelang. Saya bertemu kakek katarak ini yang saya tahu punya tujuan sama, ke Rema. Karena dia jalan kaki, saya pun turut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun