Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Serupa Bara Api di Bawah Rerumputan

5 Desember 2021   19:26 Diperbarui: 5 Desember 2021   19:39 106 4
Hari+hari  belum malam sangat
Tapi kabar membuat jiwa tergetar gelisah
Beratus argumen memenuhi berada kepala
Telisik dalam dada betapa luka yang nganga
Bunga-bunga melayu bukan pada saatnya
Kuncup harap  yang tak jadi merupa elok
Hanya luka yang memawar merah
Seperti bara api dibawah rerumputan

Jaman apa gerangan
Keelekon jiwa yang dibakar waktu
Tercoreng serupa arang di peradaban manusia
Kekerasan demi kekerasan menjadi bilur waktu
Senyap sesaat lalu begitu gempita bergantian dikabarkan
Saban saat ada saja yang hinggap didada
Menambah kesedihan-kesedihan yang menjantung

Anak-anak, perempuan, orang-orangtua
Dikabarkan menanggung sembilu
Hingga nyawa melayang memberi ratap kemanusiaan yang  nyaris merusak kewarasan
Adalah laku  semena-mena muara segala
Kehilangan jalan bertuju kecuali memberi kenyamanan pada syahwat yang fana

Tak peduli kebejatan moral yang memisau luka
Anak-anak dan perempuan diperdaya sedemikian rupa
Serupa daging yang tak memiliki kehidupan
Orangtua yang dihinakan, dilecehkan kehormatan oleh anak-anaknya sendiri
Lalu dibiarkan mereka dalam kobaran nestapa yang membakar dalam dirinya
Serupa bara api dibawah rerumputan

Rumput yang takkan memberi rupa kesejukan
Selain kering mati tanpa daya
Disoraki dengan berbagai ludah busuk ditengah kesulitan mencari pintu keluar
Alangkah, rupa manusia serupa pemakan bangkai
Yang beringas dan hilang rasa peduli
Lalu kita sebagai penyaksi
Menyaksi berkali pemakaman -pemakaman kemanusiaan
Seiring nurani kita mati pun berkali, tak ada yang diwariskan kecuali  malam sangat kali ini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun