Berdasarkan hasil penelitian tersebut, salah satu penyebab pernikahan bawah umur adalah karena dipaksa orang tua. Hal tersebut memang sering terjadi. Perjodohan yang diterima anak dengan keterpaksaan bukan hanya menimbulkan dampak buruk bagi psikologisnya, tapi juga kesehatannya. Ancama depresi pun dapat menyerangnya (Purba, 2012).
Selain itu, beberapa fakta di dapat dampak dari perjodohan di usia dini yang berujung pada pernikahan di bawah umur adalah :
Kekerasan terhadap anak
Terkadang anak mengalami kekerasan dari orang tua atau keluarga apabila menolak untuk dinikahkan. Bahkan ditemukan juga kasus setelah dinikahkan anak mencoba bunuh diri dengan minum cairan pestisida.
Kekerasan juga bukan hanya dari lingkungan keluarga, namun juga dari pasangan yang umumnya berusia lebih tua dari mereka.
Tingkat perceraian yang tinggi
Lebih dari 50% pernikahan tidaklah berhasil, dan akhirnya bercerai. Bahkan ada juga kasus yang menjalani pernihakan hanya dalam hitungan minggu lalu berpisah. Dan biasanya hal ini terjadi karena anak perempuan tidak mau melakukan kewajiban sebagai istri dan kurangnya kesiapan masing – masing pasangan yang mau menikah
Kemiskinan meningkat, karena belum siap secara ekonomi
Trafficking/ eksploitasi dan seks komersial anak
Salah satu alasan perjodohan adalah untuk memperbaiki derajat keluarganya. Pada beberapa kasus, banyak keluarga yang merelakan anak perempuannya untuk dinikahi oleh orang terpandang dan keluarga dijanjikan harta atau kekayaan.
Berdasar pemaparan diatas, dapat disimpulkan, bahwa remaja yang sudah melakukan pernikahan dini terjadi karena faktor orang tua, dan kelompok rujukan atau lingkungan masyarakatnya (Novasari, 2011). Oleh karena itu, disarankan pada orang tua untuk lebih memikirkan masak – masak sebelum menikahkan anak perempuannya di usia dini, meskipun status sosial menjadi alasan utama, hendaknya orang tua juga memikirkan masa depan anak dan kesehatan fisik mental anak di masa depan.
Referensi bacaan :
Dermawan Purba, (2012). Perjodohan Menimbulkan Depresi pada Anak. Jakarta.
Petti Lubis, (2012) Lutfi Dwi Puji Astutik. Efek Buruk Pernikahan di Bawah Umur (Faktanya pernikahan dini memiliki dampak negatif bukan sekedar fisik dan psikis). Jakarta, http://kosmo.vivanews.com. Diakses 5 Juni 2012
Donda Novasari, (2011). Konsep Diri Remaja dalam Pernikahan Dini. Skripsi. Jakarta.