Nafasnya tersengal-sengal, keringat dingin mengucur dari pori-porinya. Matanya membelalak, menerawang sekeliling. Menatap nanar pada kaca besar yang berada di dalam kamarnya yang remang. Detak jam semakin membuatnya tergugu kaku, tak bergeming. Masih dini hari, pukul dua pagi.
KEMBALI KE ARTIKEL