Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Jiwa yang Sepi

28 Maret 2010   12:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 67 0
Sekian jauh lengang kaki ini, penat, gundah kulalui. semuanya dan usainya dari sebuah jalan panjang. Seperti dulu kamu dan angkuhmu masih tetap senantiasa menghiasi langkah dan jejakmu, kamu ternsenyum saat aku tau bahwa kamu sebenarnya menangis.

Semua berlalu meninggalkan jejak, meninggalkan luka, sungguh kamu menganggap remeh dan kelak juga akan ada yang menganggap remeh sama kamu itu pasti, ada akibat pasti akan ada sebab, hari ini saya yakin senyum kamu itu akan berganti kelakdan hanya waktu yang akan menjawabnya. Keterpurukan mu akan ada didepan mata, silahkan menunggu itu, Jiwa mu sakit, jiwamu terluka, dan tak terobati, jiwamu akan selalu begitu memnganggap remeh semua, bahkan ini seperti permainan.

Mengadah menghitung semua dengan seksama bahwa hikmah akan selalu ada, ketika itu akan terjadi dan semua akan terjadi, hanya kuasa Tuhan dan sebuah keajaiban yang bisa mengobati jiwa jiwa mu yang sakit.

Tercecer dan tercampak, hanya ada mengeluh dan mengeluh, semuanya akan kamu hadapi sendiri, karen sesungguhnya semua juga akan dipertanggung jawabkan kepadaNya, Sungguh sangat ironis kata kata yang terjadi dengan kamu.... Semoga menyadari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun