Malam itu, Wigati merasakan sebuah tendangan halus dari dalam rahimnya. Ia tersenyum sambil mengelus perutnya yang semakin membesar. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi ketakutan ketika pintu kamar tiba-tiba terbanting keras tanpa angin yang berhembus. Lampu kamar berkelip-kelip seperti akan mati. Suaminya, Joko, berlari masuk ke kamar dengan wajah panik.
KEMBALI KE ARTIKEL