Sebagai tokoh central yang turut menggagas dan membesarkan Partai Demokrat, tentu beliau tak ingin partai ini TUMBANG pada Pemimilihan Umum tahun 2014 mendatang.
Namun kejadian tragis tersebut sangat mungkin terjadi, jika selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY tidak mampu mengeluarkan partai dari belenggu kasus yang sedang menjerat para kader utamanya!
SBY harus mampu menggunakan kewenangan yang melekat padanya, baik sebagai Presiden RI maupun Ketua Dewan Pembina PD, untuk mendorong penyelesaian kasus yang diduga melibatkan para elite partainya, melalui jalur hukum yang adil dan tanpa rekayasa.
Namun tentu saja ini akan menjadi sebuah dilema bagi SBY dan Partai Demokrat. Karena jika nantinya terbukti bahwa apa yang didakwakan kepada Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, Mirwan Amir dan Angelina Sondakh adalah benar, hal ini merupakan sebuah pukulan telak bagi PD yang akan mengganggu langkahnya menjelang maupun pada saat pelaksanaan Pemilu Legeslatif 2014.
Apalagi jika nantinya terbukti dalam persidangan, bahwa kasus yang didakwakan kepada para elite PD tersebut di atas, bukan semata-mata kasus pribadi, tetapi juga ada sangkut pautnya dengan kebijakan partai untuk mengisi pundi-pundi uangnya...! Hal yang mungkin sudah menjadi kecurigaan masyarakat, sejak pertama kali kasus ini mencuat ke ranah publik.
Namun jika SBY dan para kader serta elite Partai Demokrat yakin seyakin-yakinnya, bahwa bukan seperti itu kejadiannya, tak ada cara lain untuk meretas kecurigaan masyarakat tersebut, kecuali mendorong percepatan pengungkapan setuntas-tuntasnya, dan sejujur-jujurnya, kasus wisma atlit dan kasus-kasus lainnya!
Apakah SBY dan Partai Demokrat mau, mampu dan berani melakukan semua itu? Namun mengingat waktu yang tersisa, mereka nampaknya harus bertindak cepat...atau menyerah kalah sekarang juga!(E. SUDARYANTO-180112)
