Seperti yang disampaikan rekannya Ruhut Sitompul di berbagai media hari ini, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut, mungkin baru akan pulang dua atau tiga minggu lagi. Lebih lanjut dijelaskan, sekarang ini pak Nazar sedang menjalani terapi karena ada 10 sumbatan di jantungnya.
Kalau melihat fakta ini, nampaknya sakit pak Nazaruddin benar sangat serius. Sehingga perlu berobat jauh sampai ke Singapura dan memerlukan waktu lebih dari satu setengah bulan.
Bahkan di sana, dengan bantuan seorang pengacara Singapura, beliau sempat membuat sebuah testimoni. Testimoni yang menurut pengacaranya OC Kaligis, dapat menggegerkan republik jika terungkap ke publik! Sebuah KARTU TRUF yang sangat menakutkan. Sebagai pelindung dari ketidak adilan, maupun sebagai gertakan kepada mereka yang diaanggap akan menjatuhkannya.
Karena testimoni yang dibuat Nazaruddin di bawah hukum Singapura ini pula, menurut OC Kaligis, beliau akan mendapat perlindungan hukum dari negeri itu. Sehingga KPK tidak dapat semena-mena menangkap selama beliau tetap berada dalam wilayah hukum Singapura.
Namun dengan KARTU TRUF dan perlindungan hukum seperti yang saya sebutkan di atas, mengapa sampai detik ini Nazaruddin belum mau atau belum berani mengatakan tempat dimana beliau tinggal dan dirawat. Mengapa beliau belum juga mengirim surat dokter kepada dan DPR dan KPK untuk menjelaskan sakitnya?
Jika ada yang membuatnya takut, sehingga merasa perlu bersembunyi selama ini, siapa sejatinya yang beliau takuti, dan mengapa? Sebuah pertanyaan yang nampaknya, hanya dapat dijawab oleh beliau dan pihak-pihak yang terkait!(E. Sudaryanto)