Namun perlu diingat, bahwa mereka yang merekayasa atau menunggangi konflik terkait agama tersebut, dengan cerdas memanfaatkan CACAT BAWAAN kelompok umat tertentu, yang BERSUMBU PENDEK. Kelompok umat yang tidak bisa menerima adanya perbedaan keyakinan dan pemahaman terhadap keyakinan, dan menganggapnya sebagai tindak penodaan. Kelompok umat yang dengan mudah menghalalkan darah orang-orang yang dianggap telah menodai keyakinannya. Kelompok umat yang mudah kehilangan akal sehat dan menghambakan diri pada nafsu amarah.
Jadi dalam hal ini, siapa yang pintar dan siapa yang bodoh? Penunggang atau yang ditunggangi?