Bela negara merupakan salah satu kewajiban fundamental bagi setiap warga negara. Tindakan ini mencakup usaha untuk mempertahankan dan menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara. Meski sering dihubungkan dengan militer dan peperangan, sebenarnya bela negara memiliki makna yang jauh lebih luas. Saat ini, bela negara dapat dilakukan dengan kegiatan non-militer selama tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memajukan dan membanggakan bangsa dalam bidang masing-masing individu. Saat ini, berbagai bidang bisa menjadi tempat pengembangan dan pengimplementasian sikap bela negara seperti: budaya, ekonomi, kesehatan, pendidikan, olahraga, hingga lingkungan. Pada dasarnya, sikap bela negara non-militer merupakan upaya aktif dari suatu individu ataupun suatu kelompok dalam berbagai bidang kehidupan (KEMHAN, 2017). Kontribusi bela negara dalam konteks non-militer dapat diimplementasikan melalui tindakan-tindakan positif seperti menjaga lingkungan hidup, menciptakan inovasi teknologi, hingga memajukan ekonomi. Hal ini juga selaras dengan pernyataan bahwa ancaman suatu negara tidak hanya berasal dari luar tetapi juga berasal dari dalam seperti: pengangguran, radikalisme, korupsi, disintegrasi bangsa, ketimpangan sosial, hingga degradasi lingkungan. Besarnya lingkup implementasi sikap bela negara mendatangkan berbagai kesempatan untuk setiap individu dalam membangun kesadaran bahwa tindakan sekecil apapun bisa berdampak besar pada kemajuan bangsa dan negara. Salah satu bidang implementasi sikap bela negara adalah bidang lingkungan. Dalam bidang lingkungan, bela negara dapat diwujudkan dengan cara berkontribusi untuk menjaga kelestarian alam, melindungi sumber daya alam dan mengurangi polusi. Sikap bela negara yang diwujudkan dalam aksi nyata seperti itu bisa mengembalikan lingkungan yang bersih dan nyaman.
KEMBALI KE ARTIKEL